Hilal Tak Terlihat, 1 Dzulhijjah Jatuh Pada Rabu


Ilustrasi
Pelaksanaan rukyatul hilal (observasi bulan sabit) untuk penetapan tanggal 1 Dzulhijjah 1433 H yang dilakukan oleh Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama di berbagai titik rukyat di Indonesia pada Senin (15/10) petang kemarin, bertepatan dengan tanggal 29 Dzulqa’dah, dinyatakan tidak berhasil.

Dalam almanak NU yang diterbitkan oleh Lajnah Falakiyah, posisi hilal memang masih belum memungkinkan untuk dilihat, karena ijtima’ atau konjungsi terjadi sebelum dzuhur dan pada saat dilakukan rukyat hilal masih berada di bawah ufuk barat.

Setelah rukyat dinyatakan tidak berhasil, maka penentuan awal bulan dalam penanggalan qamariyah atau hijriyah dilakukan dengan kaidah istikmal, atau penyempurnaan bulan sebelumnya (dalam hal ini Dzulqa’dah) menjadi tiga puluh hari.

Ini ikhbar dari PBNU: Assalamu'alaikum ww. Di ikhbarkn bhw pelaksnaan observasi hilal (ru'yah) Senin 15 okt 2012, tdk berhasil melihat hilal. Mk awal Dzulhijjah 1433 H jth pd Rabu 16 Oktb 2012 ats dsr istikmal. Slmt Idul Adlha 1433 H. Trmksh ats partisipasi d prhtian yg dibrkn. ( A.Ghazalie Masroeri-LFPBNU).” Demikian Menurut SMS Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazali Masroeri kepada K. Taufiq, Tanfidiyah PCNU Kota Yogyakarta.

Sementara itu Senin malam KH Ghazalie langsung mengikuti Sidang Itsbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta, bersama perwakilan ormas Islam lainnya. Sidang yang dipimpin oleh Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menetapkan hari raya Idul Adha atau tanggal 10 Dzulhijjah 1433 jatuh pada tanggal 26 Oktober 2012

Disadur dari NU Online
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Portal ini dikelola oleh Lakpesdam PCNU Kota. Seluruh konten dalam portal ini berlisensi CC-BY-SA-N.
Published by PCNU Yogyakarta
Proudly powered by Blogger